Islam
mengajarkan dan memberikan tuntutan yang nyaman, mudah dipahami, dimengerti dan
diikuti dari berbagai kalangan baik anak-anak, remaja, dewasa bahkan sampai
kalangan tua. Islam memberikan tempat yang sangat berharga bagi kaum perempuan
di mana harkat dan martabatnya dijunjung tinggi karena dalam hal pahala
posisinya setara dengan kaum Adam [laki-laki], itu adalah janji Allah yang
termuat dalam Al-Qur’an dan hadis rasul SAW.
Al-Qur’an
telah banyak memberikan informasi tentang tata cara berpakaian meskipun tidak
rinci. Dalam surat Al-Ahzab Ayat 59 yang artinya:’’ hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuanmu, dan
istri-istri orang mukmin: ”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal,
karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun dan Maha
Penyayang.
Tulisan
ini mencoba mengkaji makna jilbab dalam Al-Qur’an yang berfungsi sebagai
pakaian muslimah. Pakaian berarti semua benda yang dipakai, seperti celana,
baju, kaos kaki, dsb [poerwadarminta,1986:696]. Dari beberapa ayat Al-Qur’an
jelas bahwa fungsi pakaian yaitu untuk menutup aurat, untuk perhiasan, dan
untuk perlindungan. Menutup aurat hakikatnya merupakan fitrah manusia yang
diaktualkan pada saat ia memiliki kesadaran (Shihab, 1996: 157). Hal ini
terdapat dalam peristiwa yang menimpa Nabi Adam dan Hawa yang diabadikan dalam
QS.(7): 20 dan 22. Nabi Adam dan Hawa mendapat bisikan setan untuk makan buah
terlarang (khuldi) yang mengakibatkan keduanya dikeluarkan dari surga serta
terbuka auratnya. Menurut Shihab, 1996:155 dikatakan bahwa pada dasarnya diri
manusia adalah “Tertutup auratnya” namun karena godaan setan, maka aurat
manusia terbuka.
Dari
ilustrasi ayat tersebut di atas mengartikan bahwa saat sekarang ini para wanita
muslim suka dengan hal-hal yang berbau seksi, ketat dan membuat sensasi, malu
untuk mengenakan pakaian muslimah, atau berjilbab hanya sekedar kewajiban atau
aturan di sekolah dan itu termasuk dari tanda-tanda kehadiran setan telah hadir
dalam dirinya. Oleh karena itu untuk menguatkan seruan kepada manusia untuk
menutup aurat dan agar tidak tergoda oleh setan, firman ALLAH yang artinya : “Hai
anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh Syaithan sebagaimana ia
telahmengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, menangkalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya [aurat]. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dari
beberapa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa untuk menjaga harkat dan
martabat seorang perempuan maka Islam memberikan tawaran yaitu dengan
diwajibkannya seorang muslimah mengenakan jilbab akan mendapatkan ketenteraman,
ketenangan dan keamanan yang di dapatnya. Inilah sisi positif untuk tetap
mempertahankan jilbab sebagai perisai diri. Jilbab bukan hanya sebatas pakaian
yang menutup aurat tetapi jauh dari itu semua bahwa makna jilbab tentunya terealisasikan
dalam bentuk perilaku atau sikap sebagai wanita muslimah, salah satu bentuk
sikap perempuan yang mengenakan jilbab adalah tutur katanya yang sopan dan
santun, menghargai dan menghormati guru atau pun sesama temannya juga memahami
bagaimana etika pergaulan yang baik antara lawan jenisnya. Tidak kebablasan
dalammemaknai hal pertemanan ataupun persaudaraan yang sering maknanya
dikaburkan dengan “kakak angkat atau adik angkat”. Pada dasarnya makna
tersebut adalah hubungan spesial antara laki-laki dan perempuan, inilah salah
satu bentuk pemerkosaan atas nama cinta yang biasanya ditawarkan oleh kaum
laki-laki kepada perempuan yang sifatnya sangat lemah.
Perhiasan yang terbaik di muka bumi ini adalah wanita yang sholehah artinya perempuan baik muda, remaja ataupun tua bisa membawa dirinya
kepada jalan kebenaran bukan kemaksiatan. Wanita bisa menjadi mutiara di dasar
lautan manakala akhlaknya, gaya bicaranya, perilakunya dan terutama ibadahnya
selalu istiqomah untuk mempertahankannya, inilah wanita-wanita yang
sholehah dan beriman.
Dengan berjilbab, bukan
berarti anda kaum perempuan ketinggalan zaman, tidak modis, dan tidak cantik
karena tidak memperlihatkan mahkota [rambut] yang selalu di bangga-banggakan di
hadapan para pria. Semua itu adalah kenikmatan sesaat di dunia di mana di
akhirat nanti bagi kaum perempuan yang dengan sengaja memperlihatkan dan
mempertontonkan kecantikan,kemolekan dirinya maka neraka jahannam akan membakar dirinya sampai kepada titik
ubun-ubunnya nauzubillah.
Semoga
kita semua bukan termasuk orang – orang yang demikian itu. Dari beberapa
penjelasan yang telah di uraikan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa wanita yang berjilbab baik fisiknya ataupun
rohaninya [ibadahnya], maka kesadaran dalam diri wanita muslimah tersebut
tampak dalam bentuk sikap dan perilakunya, tata bicaranya yang sopan tidak
berlebihan, menjaga pergaulan dengan lawan jenis tidak kebablasan, menghormati
dan menghargai guru dan sesama teman juga peduli dengan lingkungannya.
Berjilbab
tidak menghalangi wanita muslimah untuk beraktivitas, berinteraksi bahkan dalam
hal meraih prestasi atau kesuksesan. Wanita yang mengenakan jilbab itu akan
terhindar dari kejahatan dan keusilan para lelaki, karena mereka segan dan
takut untuk mengganggu atau berniat jahat kepada wanita yang berjilbab. Menjadi
wanita muslimah yang berjilbab adalah suatu kebanggaan dan pencerminan wanita muslimah
yang sesuai dengan ajaran Islam.
* Ustadzah DR. Desi Erawati, M.Ag, diterbitkan dalam Buletin Santri "eX-One".
0 komentar:
Post a Comment
Ayo sharing di sini !